Breaking News

LINGKUNGAN HIDUP Bambu Jadi Simbol Keberlanjutan dan Ketangguhan dalam Desain ISF 2025 12 Oct 2025 17:51

Article image
Desain bambu dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025. (Foto: Humas Kemkomdigi)
Sebagai material alami yang tumbuh subur di tanah Indonesia, bambu dikenal karena kemampuannya tumbuh cepat tanpa merusak tanah. Karena itu, hal itu menjadikannya simbol nyata dari keberlanjutan.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 menghadirkan pendekatan visual yang unik dan penuh makna dengan menggunakan bambu sebagai elemen utama dalam keseluruhan desain forumnya.

Pilihan ini bukan semata aspek estetika, melainkan cerminan dari nilai-nilai yang diusung dalam forum ini yaitu keberlanjutan dan ketangguhan.

Sebagai material alami yang tumbuh subur di tanah Indonesia, bambu dikenal karena kemampuannya tumbuh cepat tanpa merusak tanah. Karena itu, hal itu menjadikannya simbol nyata dari keberlanjutan.

Di sisi lain, sifatnya yang kuat namun lentur merepresentasikan ketangguhan, sebuah karakter yang mampu bertahan dan menyesuaikan diri di tengah berbagai tekanan.

“Kami memilih bambu karena bambu adalah tumbuhan yang memiliki sifat: tumbuh cepat, berdampak rendah secara karbon, dan sangat serbaguna. Sifat ini sejalan dengan filosofi di ISF. Kami ingin Indonesia dan dunia dapat tumbuh dengan cepat, resilien, dan berkelanjutan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin.

Melalui representasi visual ini, ISF mengajak semua pihak untuk tidak berhenti pada ide dan diskusi, melainkan bergerak bersama mewujudkan perubahan nyata bagi bumi dan generasi mendatang.

Dengan tema besar “Investing in a Resilient, Sustainable, and Prosperous World”, ISF 2025 menegaskan komitmen Indonesia untuk mengedepankan pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan, inovasi, dan kolaborasi, sebagaimana bambu yang tumbuh kokoh, lentur, dan terus memberi kehidupan.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menekankan pentingnya kolaborasi publik-swasta yang lebih erat dan terkoordinasi guna memperkuat daya saing Indonesia di tengah percepatan transisi ekonomi global.

Dalam acara yang menjadi rangkaian gelaran Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 ini, Anin menggarisbawahi bahwa ekonomi Indonesia saat ini tengah mengalami perubahan struktural besar yang didorong oleh transisi hijau, digitalisasi, dan pergeseran rantai nilai global.

Menurutnya, perubahan ini tidak bisa hanya ditopang oleh satu sektor saja. Dibutuhkan sinergi antara inovasi dan investasi sektor swasta dengan kerangka kebijakan, sistem keterampilan, dan dukungan pemerintah yang solid.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sangat bergantung pada kolaborasi yang lebih dalam dan terarah antara sektor publik dan swasta. Dunia usaha telah menjadi motor inovasi dan penciptaan lapangan kerja. Namun untuk memperluas dampak, kita perlu memastikan adanya keselarasan kebijakan, investasi yang tepat sasaran dalam pengembangan SDM, serta keterhubungan antara kebutuhan industri dan prioritas pembangunan nasional,” ujar Anin. *

--- F. Hardiman

Komentar