Breaking News

MAKRO BI Berharap Komunikasi Kebijakan Powell Redam Gejolak Global 03 Nov 2017 17:38

Article image
Jerome Powell, calon Gubernur Bank Sentral AS (The Fed). (Foto: Ist)
Sikap komunikatif Powell dalam menyampaikan kebijakan cukup dibutuhkan, mengingat The Fed sedang melanjutkan proses normalisasi kebijakan pasca-pelonggaran moneter.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Bank Indonesia berharap calon Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed, Jerome Powell mampu mempertahankan gaya komunikasi dan sikap hati-hati Janet Yellen, dalam menyampaikan arah kebijakan moneter, sehingga mampu meredam gejolak di sistem keuangan global.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Jakarta, Jumat (3/11), menyambut baik keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunjuk Powell, calon Gubernur The Fed yang merupakan petahana dan dikenal sebagai sosok yang dovish atau moderat.

Sikap komunikatif Powell dalam menyampaikan kebijakan, menurut dia, cukup dibutuhkan, mengingat The Fed sedang melanjutkan proses normalisasi kebijakan pasca-pelonggaran moneter. Kecenderungan normalisasi kebijakan dari The Fed juga semakin kuat menyusul perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik.

"Kita berharap ada komunikasi yang baik sehingga dunia bisa memahami agar tidak ada kejutan yang bisa membuat ketidakpastian di dunia," ujar dia.

Agus semakin yakin, dengan perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik, di Desember 2017, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate) dan normalisasi suku bunga dana itu juga akan berlanjut pada 2018.

Kenaikan suku bunga dana dari Amerika Serikat akan memicu dana keluar dari negara-negara berkembang untuk kembali ke negara Paman Sam itu, karena kenaikan imbal hasil di pasar keuangan Amerika Serikat akan lebih menarik.

Terkait potensi dana keluar itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya menegaskan pemerintah akan memperkuat fondasi ekonomi nasional agar tidak terlalu dipengaruhi dengan tekanan eksternal seperti yang bersumber dari Amerika Serikat.

"Indonesia akan tetap menguatkan fondasi sehingga kita tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut. Kami akan komunikasikan kebijakan dengan baik, dari segi fiskal terkait defisit dan pembiayaan, serta moneter dan kesiapan sektor keuangan lainnya," ujarnya.

Adapun Powell telah ditunjuk Trump sebagai pimpinan baru The Federal Reserve, menggantikan Janet Yellen yang bakal habis masa jabatan pada Februari 2018.

Powell, 64 tahun, merupakan petahan yang masih menjabat sebagai Dewan Gubernur The Fed sejak 2012, setelah diunggulkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Powell yang juga pendukung Partai Republik ini, berkarier di Kementerian Keuangan Amerika Serikat dan dengan pokok kebijakan terkait institusi keuangan dan pasar surat utang. Powell juga pernah berkarir sebagai pengacara dan bekerja di bank investasi.

--- Sandy Javia

Komentar