Breaking News

KEUANGAN Biaya Sekolah Naik? Ini Cara Siapkan Dana Pendidikan dengan Investasi Emas 20 Nov 2025 11:46

Article image
Secara historis, harga emas cenderung stabil bahkan naik sehingga dianggap mampu menjaga daya beli keluarga terhadap kebutuhan pendidikan.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co — Kenaikan biaya pendidikan yang berlangsung setiap tahun membuat orang tua perlu menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang yang lebih terukur. Salah satu instrumen yang kian dilirik adalah investasi emas, terutama untuk kebutuhan pendidikan anak.

Pakar perencanaan keuangan menilai emas memiliki karakteristik yang mampu mengimbangi inflasi, sehingga cocok dijadikan aset pelindung nilai di tengah melambungnya biaya sekolah dari tahun ke tahun. Secara historis, harga emas cenderung stabil bahkan naik sehingga dianggap mampu menjaga daya beli keluarga terhadap kebutuhan pendidikan.

Selain tahan inflasi, emas juga memiliki tingkat likuiditas tinggi karena mudah dicairkan kapan pun diperlukan. Namun, agar optimal, investasi ini tetap membutuhkan strategi yang jelas dan disiplin yang konsisten.

Mengapa Emas Cocok untuk Dana Pendidikan Anak?

Kenaikan biaya pendidikan yang konsisten membuat investasi jangka panjang menjadi keharusan. Pemilihan instrumen pun tak bisa sembarangan.

  • Inflasi biaya pendidikan tinggi. Lonjakan biaya masuk, biaya rutin, dan perlengkapan sekolah terus meningkat dari tahun ke tahun.
  • Nilai emas stabil. Secara historis, harga emas tidak menyusut saat inflasi terjadi, bahkan cenderung naik.
  • Likuiditas tinggi. Emas mudah dijual, digadaikan, maupun dikonversi sehingga cocok untuk kebutuhan mendesak.

Meski demikian, para ahli tetap menyarankan diversifikasi agar dana pendidikan terlindungi dari risiko tunggal.

Strategi Investasi Emas untuk Pendidikan Anak

Agar tujuan keuangan tercapai, berikut strategi yang bisa diterapkan orang tua: 

1. Tentukan Target Dana Pendidikan

Hitung kebutuhan biaya pendidikan anak dari sekarang. Lakukan riset ke beberapa sekolah terkait biaya masuk, SPP, seragam, buku, dan biaya lain. Target dana yang jelas membantu menentukan porsi pembelian emas per bulan.

2. Pilih Jenis Emas yang Tepat

Beberapa bentuk emas cocok untuk investasi: 

  • Emas batangan: likuiditas tinggi, mudah dijual.
  • Emas digital: praktis, tidak perlu tempat penyimpanan.
  • Emas perhiasan: bisa dipakai, namun spread harga jual lebih lebar.

Sesuaikan pilihan dengan tujuan investasi dan preferensi penyimpanan.

3. Sisihkan Dana Secara Berkala

Terapkan teknik dollar-cost averaging (DCA) dengan membeli emas setiap bulan dengan jumlah tetap. Strategi ini membantu memperoleh harga rata-rata dan mengurangi risiko fluktuasi.

4. Mulai Sedini Mungkin

Semakin cepat mulai, semakin banyak waktu untuk mengumpulkan nilai emas. Penundaan bisa meningkatkan risiko kekurangan dana di masa depan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.

5. Simpan Emas dengan Aman

Jika memilih emas fisik, gunakan brankas pribadi atau safe deposit box (SDB) di bank. Perhatikan biaya penyimpanan dan perawatannya.

6. Rancang Skema Pembelian Jangka Panjang

Tentukan jumlah gramasi yang ingin dibeli per bulan dan susun rencana jangka panjang agar investasi terus tumbuh. Hindari keputusan impulsif dan fokus pada investasi yang konsisten.

7. Evaluasi Secara Berkala

Pantau perkembangan portofolio emas. Harga emas bersifat fluktuatif sehingga evaluasi berkala penting untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan biaya pendidikan anak.

Solusi Praktis: Tabungan Emas Pegadaian

Untuk orang tua yang ingin berinvestasi emas tanpa memikirkan keamanan penyimpanan, Pegadaian menawarkan Tabungan Emas, di mana emas disimpan dalam bentuk saldo digital pada rekening.

Fitur utama Tabungan Emas:

  • Jaminan emas 24 karat
  • Pembelian mulai dari Rp10 ribuan
  • Biaya pengelolaan rekening Rp30.000 per tahun
  • Transaksi dapat dilakukan melalui Tring! by Pegadaian atau outlet Pegadaian
  • Saldo dapat dijual kembali, digadaikan, atau didepositokan

Produk ini menjadi alternatif yang efisien untuk mengakumulasi dana pendidikan anak secara bertahap dan aman. ***

--- Maria Aurelia

Komentar