Breaking News

INTERNASIONAL Kerusuhan Massal di Papua Nugini Tewaskan Sedikitnya 15 Orang 11 Jan 2024 14:57

Article image
Aksi penjarahan dalam kerusuhan massal di Port Moresby, Papua Nugini. (Foto: ABC News)
Para perusuh di Port Moresby menyerbu toko-toko setelah menghancurkan pintu dan jendela kaca dan memasukkan barang-barang jarahan ke dalam kotak kardus, troli belanja, dan ember plastik.

PORT MORESBY, IndonesiaSatu.co -- Kerusuhan massal yang melanda Papua Nugini menewaskan sedikitnya 15 orang. Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape bersumpah akan menindak tegas para pelaku kerusuhan tersebut.

Dilansir ABC News, Kamis (11/1/2024), PM Marape juga meminta maaf kepada negaranya dengan mengatakan, aksi pelanggaran hukum tidak akan pernah ditolerir.

Aksi kekerasan berawal di ibu kota Port Moresby pada Rabu (10/1/2024) malam setelah sekelompok tentara, polisi, dan penjaga penjara melakukan protes terhadap pemerintah yang disinyalir memotong penghasilan mereka.

Massa yang marah membakar gedung-gedung dan menjarah sejumlah toko pada malam hari. Aksi penjarahan kemudian menyebar 300 kilometer ke wilayah utara, tepatnya di kota Lae.

Komisaris polisi David Manning memastikan, sedikitnya 15 orang tewas di Port Moresby dan Lae, dua kota terbesar di negara itu.

Marape menyatakan, kerusuhan terburuk di negaranya telah mereda pada Kamis pagi, namun mengakui masih terjadi ketegangan di sejumlah wilayah Port Moresby.

Rekaman media menunjukkan para penjarah di ibu kota menyerbu masuk ke toko-toko melalui jendela kaca yang pecah, memasukkan barang-barang jarahan ke dalam kotak kardus, troli belanja, dan ember plastik.

Berbagai tayangan media elektronik juga memperlihatkan gedung-gedung dan mobil-mobil dibakar yang menimbulkan kepulan asap hitam tebal.

Sementara itu, otoritas di Beijing telah menyampaikan keluhan kepada pemerintah Papua Nugini sehubungan dengan laporan bahwa para perusuh secara khusus menargetkan lokasi bisnis milik pengusaha China di Port Moresby.

--- Henrico Penu