Breaking News

EKONOMI Menko Airlangga Temui Pemerintah AS Bahas Tarif Resiprokal, Komitmen Lanjutkan Perundingan hingga 1 Agustus 10 Jul 2025 17:16

Article image

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi Pemerintah Amerika Serikat (AS) guna membahas kelanjutan kebijakan tarif resiprokal, menyusul surat resmi Presiden AS Donald Trump kepada Presiden RI Prabowo Subianto pada 7 Juli 2025 lalu.

Pertemuan yang digelar di Washington D.C. pada Rabu (9/7/2025) tersebut menghadirkan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, sebagai representasi resmi dari Pemerintah AS.

Langkah diplomasi cepat ini menyusul pemberitahuan resmi dari Gedung Putih mengenai besaran tarif resiprokal terhadap produk ekspor Indonesia, yang rencananya akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025. Menko Airlangga menjadi salah satu pejabat asing pertama yang diterima langsung oleh kedua tokoh kunci kebijakan dagang AS tersebut.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan untuk merundingkan dan menuntaskan kebijakan tarif ini secara intensif dan saling menguntungkan,” ujar Airlangga dalam pernyataan resmi, Kamis (10/7).

Komitmen Perundingan Intensif

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk mengintensifkan pembahasan selama tiga pekan ke depan, dengan tujuan menyusun kesepakatan yang menguntungkan secara timbal balik. Perundingan ini tidak hanya menyasar isu tarif, tetapi juga mencakup hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama investasi.

Airlangga menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka AS dan menyatakan bahwa hubungan perdagangan Indonesia–AS selama ini terjalin konstruktif dan perlu diperkuat. Indonesia sendiri, kata dia, telah mengajukan sejumlah offer dalam kerangka diskusi tarif tersebut.

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Beberapa hari lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di sektor energi dan pertanian juga telah meneken MoU pembelian produk AS dan mendorong investasi,” kata Menko Airlangga.

Potensi Kerja Sama di Sektor Mineral Kritis

Salah satu titik terang dari diskusi bilateral ini adalah ketertarikan AS untuk memperluas kerja sama di sektor critical minerals. Airlangga menyebut bahwa Indonesia memiliki cadangan besar nikel, kobalt, mangan, dan tembaga yang dapat dimanfaatkan secara strategis bersama mitra AS.

“Pihak AS menunjukkan ketertarikan kuat untuk mendorong kemitraan di bidang mineral kritis. Kita akan mengoptimalkan peluang kerja sama dan investasi di sektor ini,” ujarnya.

Dalam lawatan ini, Menko Airlangga didampingi oleh pejabat tinggi dari Kemenko Perekonomian, antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.

Kedua pihak berkomitmen memanfaatkan waktu secara optimal sebelum 1 Agustus 2025 untuk menyelesaikan perundingan tarif resiprokal yang berpotensi memberikan dampak ekonomi signifikan bagi kedua negara. ***

--- Sandy Javia

Komentar