Breaking News

INTERNASIONAL Orang-Orang Bersenjata Culik 3 Seminaris Katolik di Barat Laut Nigeria 13 Oct 2021 09:11

Article image
Pengamanan ditingkatkan setelah orang-orang bersenjata menangkap tiga mahasiswa calon imam dari sebuah seminari Katolik di Kaduna, Nigeria barat laut. (Foto: Daily Advent)
Sekolah ini terletak di Institut Pendidikan Tinggi St. Albert yang sebagian besar menampung para seminaris yang mempersiapkan diri menjai imam Katolik.

LAGOS, Nigeria (IndonesiaSatu.co) -- Orang-orang bersenjata menangkap tiga mahasiswa calon imam dari sebuah seminari Katolik di negara bagian Kaduna, Nigeria barat laut, kata polisi dan otoritas sekolah Selasa (12/10/2021).

Para penyerang seperti dikutip The Associated Press (AP) menyerbu Seminari Utama Kristus Raja pada Senin (11/10/2021) malam dan melepaskan tembakan ke kafetaria tempat lima siswa duduk setelah makan malam, demikian menurut Pastor Joseph Hayab, ketua Asosiasi Kristen Nigeria cabang negara bagian Kaduna.

“Sebelum mereka (mahasiswa) mengetahuinya, orang-orang bersenjata ini datang, mengepung mereka dan menjemput mereka. Kemudian mereka melepaskan dua dan pergi dengan tiga (orang), ”kata Hayab.

Juru bicara polisi Mohammad Jalige mengatakan kepada AP bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan "untuk menyisir semak-semak di dekatnya" dan mencoba menyelamatkan tiga seminaris yang diculik.

Enam frater terluka dalam serangan itu, demikian menurut pejabat sekolah.

Sekolah ini terletak di Institut Pendidikan Tinggi St. Albert yang sebagian besar menampung para seminaris yang mempersiapkan diri menjai imam Katolik. Tiga mahasiswa yang ditawan berada di tahun keempat dan terakhir kelas mereka sebelum menjadi imam.

Sekolah itu berjarak sekitar 230 kilometer (142 mil) dari daerah pedesaan Kaura di Kaduna, di mana setidaknya 40 warga tewas ketika bandit menyerbu desa-desa terpencil di daerah itu dua minggu lalu.

Kaduna, seperti kebanyakan negara bagian barat laut dan tengah Nigeria, telah menyaksikan lonjakan serangan kekerasan oleh kelompok bersenjata yang beroperasi di hutan terpencil. Orang-orang bersenjata itu kebanyakan adalah pemuda dari kelompok etnis Fulani yang sebelumnya adalah penggembala ternak dan terjebak dalam konflik selama puluhan tahun dengan komunitas petani Hausa atas akses ke air dan tanah penggembalaan, kata pakar keamanan.

Pasukan keamanan Nigeria sudah kewalahan oleh perang selama satu dekade melawan pemberontakan Boko Haram di bagian timur laut negara itu. Pekan lalu militer meluncurkan operasi keamanan khusus di seluruh negeri untuk mencoba memulihkan perdamaian di titik-titik kekerasan.

--- Simon Leya

Komentar