Breaking News

SASTRA BOLA (Puisi) 04 Jun 2024 09:47

Article image
Cristiano Rolando ketika membela Real Madrid. (Foto: The Guardian)
Bagi pencinta bola, kekalahahan bisa lebih menyayat hati ketimbang pelukan perpisahan di ujung desa.
Tembok kukuh itu rubuh dihempas badai Ronaldo.
Tembakan datar menyusur tanah mencabik jala Buffon bagai rimba dikoyak tornado.
Memang gagah balasan Le Zebre: gol seksi Mandzukic lewat aksi setengah salto.
Tapi itu parade keindahan yang cuma bertahan hingga mengaso.
 
Tsunami menerjang I Bianconeri.
Ibarat rudal Tomahawk luluhlantakkan kapal TO,
begitulah gawang La Vecchia Signora menyambut gelegar hantaman jarak jauh Casemiro.
 
La Fidanzata d'Italia kian terluka.
Remuklah impian menoreh sejarah saat Ronaldo sekali lagi merobek jala.
Ya. 
Seperti serangan jarak dekat seribu tank yang melumat kota.
Maka air mata merintik di Millenium Stadium Cardiff dari wajah jelita para gadis Italia,
tatkala Marco Asensio menyumpit gol terakhir untuk sang juara.
 
Bagi pencinta bola, kekalahahan bisa lebih menyayat hati ketimbang pelukan perpisahan di ujung desa.  
 
Juventus tak buruk rupa.
Dia tetap Nyonya Tua yang anggun memercik wibawa.
Dia masih butuh waktu hingga kepalanya pantas diberi mahkota Eropa.
 
Hala Madrid! 
 
Jakarta, 4 Juni 2017
Valens Daki-Soo
 
* Le Zebre: Si Zebra
* TO: Target Operasi
* La Vecchia Signora: Si Nyonya Tua
* La Fidanzata d'Italia: Sang Kekasih Italia
 
 
 

 

Komentar