INTERNASIONAL Inilah Sosok Paus yang Pimpin Pemakaman Pendahulunya Seperti yang Dilakukan Paus Fransiskus 05 Jan 2023 10:58

Paus yang memberkati jenazah pendahulunya sebelum dimakamkan adalah fakta yang cukup langka dalam konteks sejarah Gereja selama dua ribu tahun.
VATIKAN, IndonesiaSatu.co -- Terakhir kali seorang Paus memimpin pemakaman pendahulunya seperti yang dilakukan Paus Fransiskus pada Kamis (5/1/2023) adalah ketika Pius VII memimpin langsung pemakaman Paus Pius VI pada tahun 1802, demikian menurut Vatican News, Rabu (4/1/2023).
Dapat dimengerti bahwa seremoni pemakaman Paus Benediktus XVI yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus dinyatakan sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Gereja di zaman modern ini.
Diketahui, pengunduran diri Paus Benediktus dimotivasi oleh alasan usia dan kurangnya kekuatan fisik dan mental untuk dapat mempertahankan tanggung jawab dan beban komitmen yang terkait dengan kepausan.
Harus diakui, Paus yang memberkati jenazah pendahulunya sebelum dimakamkan adalah fakta yang memiliki preseden yang cukup baru dalam konteks sejarah Gereja selama dua ribu tahun.
Itu terjadi pada Februari 1802 pada pemakaman khusyuk Paus Pius VI di Basilika Santo Petrus Roma yang dipimpin oleh penggantinya, Paus Pius VII.
Paus Pius VI, lahir dengan nama Giannangelo Braschi (Cesena 1717 - Valensi 1799), terpilih sebagai Paus pada tahun 1775 dan setelah lama menempati Tahta Suci meninggal di pengasingan di Prancis sebagai tawanan Napoleon.
Pemakaman berlangsung di Valence beberapa saat setelah kematiannya, sedangkan 'novendialis' (sembilan hari berkabung sebelum konklaf) diadakan di Venesia, kota tempat para kardinal berkumpul untuk memilih penggantinya.
Paus Pius VII, yang terpilih pada 14 Maret 1800, ingin jenazah pendahulunya dibawa kembali ke Roma. Jenazah Paus Pius VI pun digali pada bulan Desember 1801 dan dibawa dari Valence ke Marseilles dan dari sana berlanjut ke Genoa.
Setelah tiba di Italia, jenazah Paus yang diasingkan memulai ziarah kemenangan dengan sambutan umat Katolik di setiap perhentian di sejumlah kota yang dilalui menuju Kota Roma.
Pada tanggal 17 Februari 1802, sambutan "kemenangan yang luar biasa masuk ke Roma" berlangsung, dengan para kardinal menunggu jenazah di Ponte Milvio. Upacara pemakaman yang khusyuk digelar di Basilika Santo Petrus dipimpin langsung oleh Paus Pius VII.
Namun, tidak semua bagian jenazah Paus Pius VI yang dibawa ke Roma disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di sana. Organ jantung dan "precordium" -- nama kuno untuk organ dan formasi anatomi rongga dada yang mengelilingi jantung, diyakini sebagai pusat kasih sayang, perasaan, dan kepekaan -- Paus Pius VI dibawa kembali ke Valence pada tahun 1802 atas permintaan eksplisit dari pemerintah di Paris, dengan perjalanan pulang yang panjang termasuk berbagai perhentian di Prancis. Baru pada tahun 1811 organ jantung itu dikembalikan lagi ke Roma. ***
--- Simon Leya
Komentar